Senin, 12 Maret 2012

kaya dan sukses finansial


Rahasia Cara Bagaimana Menjadi Kaya dan Sukses Secara Finansial (Bagian 1)


kali ini saya ambil topik tentang bagaimana caranya menjadi kaya dan sukses secara finansial. Sekilas terlihat tidak ada hubungannya antara pelajaran bisnis dengan cara menjadi kaya dan sukses finansial.
Tapi percayalah, ini ada hubungannya…bahkan teramat sangat erat. Cara inilah yang dilakukan oleh para investor sehingga mereka bisa menjadi kaya dan sukses secara finansial. Ok, mari kita bahas bersama-sama. Anda pernah dengar tiga pola dasar cash flow yang diterangkan oleh Robert Kiyosaki?
Kalau belum, tiga pola cash flow itu adalah cash flow untuk kelompok kaya, untuk kelompok miskin dan untuk kelompok menengah. Ngomong-ngomong, anda tahu cash flow kan? Cash flow adalah dari mana dan ke mana uang anda mengalir.
Perhatikan gambar berikut ini :
cash flow miskin 300x300 Rahasia Cara Bagaimana Menjadi Kaya dan Sukses Secara Finansial (Bagian 1)
Gambar diatas adalah cashflow kelompok miskin. Anda lihat panah hitam tersebut? Panah itu bergerakdari pekerjaan masuk melewati kolom pemasukan langsung meloncat ke kolom pengeluaran. Jadi begitu mereka dapat pemasukan dari pekerjaannya, semuanya habis buat membayar pengeluaran alias biaya hidup.
Entah buat  makan, minum, biaya sekolah anak, bayar tagihan listrik atau bayar tagihan telepon…tidak ada yang tersisa. Pola seperti ini sangat sulit untuk menjadi kaya dan sukses secara finansial. Padahal saya seperti ini deh… icon sad Rahasia Cara Bagaimana Menjadi Kaya dan Sukses Secara Finansial (Bagian 1)
Kemudian yang kedua adalah cash flow kelompok menengah. Perhatikan gambar berikut ini :
cash flow menengah 300x300 Rahasia Cara Bagaimana Menjadi Kaya dan Sukses Secara Finansial (Bagian 1)
Kalau kelompok cash flow yang ini, begitu mereka mendapatkan pemasukan, selain buat pengeluaran kebutuhan hidup seperti cash flow kelompok miskin, mereka akan menggunakannya untuk membeli liabilitas. Lihat panah hitamnya. Dari pekerjaan melewati kolom pemasukan masuk ke kolom liabilitas, loncat ke kolom pengeluaran.
Eniwei, anda tahu apa itu liabilitas? Kalau anda belum tahu apa itu liabilitas, silahkan baca artikel saya mengenai aset dan liabilitas. Jangan sampai terlewatkan. Karena dengan mengetahui perbedaan antara aset dan liabilitas, anda akan lebih mudah untuk menjadi kaya dan sukses secara finansial.
Kembali ke topik, cash flow kelompok menengah ini seringkali membelanjakan uangnya untuk membeli rumah bagus, membeli mobil baru, gonta-ganti handphone dengan seri yang terbaru atau menggunakan kartu kredit. Pola yang satu ini merupakan impian kebanyakan orang saat ini.
Mereka biasanya mempunyai pekerjaan dengan bayaran yang tinggi dan terikat dengan gaya hidup “kerja keras dan belanjakan“. Mereka selalu berpikir untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang tinggi. Jarang dari kelompok mereka ini yang memikirkan dan melaksanakan ide bisnis.
Padahal di masa sekarang ini, susah untuk mendapatkan pekerjaan bergaji tinggi. Jika anda memahami hukum pareto, anda akan buktikan bahwa pekerjaan bergaji tinggi tidak banyak. Ini juga bukan kelompok orang yang bisa menjadi kaya “yang sebenarnya” dan sukses secara finansial. Nanti akan saya jelaskan mengapa kelompok ini susah untuk sukses secara finansial.
Kemudian, apa rahasia cara menjadi jutawan dan bebas finansial? Jawabannya ada postingan saya selanjutnya… Don’t miss It… Selalu tongkrongin dokterbisnis.net kapanpun anda online, ok? 

Rahasia Cara Bagaimana Menjadi Kaya dan Sukses Secara Finansial (Bagian 2)


Melanjutkan pembahasan tentang bagaimana cara menjadi jutawan bagian 1, sekarang kita bahas bagian keduanya. Kemarin anda sudah paham kan mengenai pola cash flow kelompok miskin dan kelompok menengah?
Kalau anda ingin kaya dan sukses finansial, anda harus mengikuti cara “memainkan uang” seperti cash flow kelompok kaya. Bagaimana cara memainkan uangnya? Baiklah, kita bahas pola cash flow kelompok kaya.
Cash flow kelompok kaya ini selalu membelanjakan uangnya untuk membeli sebuah aset. Jadi tirulah mereka, yaitu anda mulai membangun untuk mempunyai aset. Ingat, mempunyai aset, bukan liabilitas. Perhatikan gambar berikut ini :
cash flow kaya 300x300 Rahasia Cara Bagaimana Menjadi Kaya dan Sukses Secara Finansial (Bagian 2)
Anda lihat panah hitamnya? Mereka, cash flow kelompok kaya ini mendapatkan pemasukan dari aset yang dibangunnya. Jadi gampangnya seperti ini, begitu anda mendapatkan pemasukan, gunakanlah sebagian pemasukan anda untuk mulai membangun aset.
Banyak hal dan langkah yang dapat anda lakukan dalam membangun sebuah aset. Anda bisa membeli properti, membangun bisnis, membeli saham atau investasi menguntungkan yang lainnya.
Termasuk ke dalam proses membangun aset adalah anda mengeluarkan uang untuk membeli buku-buku bisnis untuk anda pelajari, mengikuti seminar-seminar entrepreneurship, mencari mentor bisnis yang dapat mengajari anda atau membayar koneksi internet buat mengikuti dan membaca artikel-artikel di blog dokterbisnis.net ini, he..he..he..
Setelah aset anda tadi jadi dan menghasilkan, maka di saat anda sudah tidak mampu atau tidak mau untuk bekerja, aset anda tadi insya Allah tetap menghasilkan uang bagi anda.
Tidak peduli anda mau tidur, mau pacaran lagi sama istri anda bahkan anda mau bekerja lagi karena anda ingin, bukan karena anda butuh, aset tersebut tetap bekerja kepada anda.
Ini yang tidak dilakukan olek kelompok cash flow miskin dan menengah, membangun sebuah aset. Bagi kelompok cash flow menengah, mereka lebih suka membelanjakan pemasukan mereka ke barang-barang yang mereka sukai daripada membangun aset.
Mereka takut gagal, mereka juga takut untuk mulai membangun bisnis mereka dengan alasan tidak berbakat. Alih-alih mereka belajar bisnis dan investasi, mereka lebih suka untuk menabung untuk persiapan hari tua.
Padahal menabung dengan tujuan untuk hari tua adalah investasi yang kurang cerdas dan tidak bisa membuat anda bebas finansial. Anda bisa lihat ulasan saya tentang menabung, bagus sebagai kebiasaan, tidak untuk investasi untuk memahami mengapa menabung tidak begitu baik buat investasi masa depan.
By the way, khusus untuk masalah apakah jadi pengusaha perlu bakat, saya punya jawabannya. Anda bisa baca artikel saya tentang jangan takut untuk  memulai usaha.
Kemudian pada postingan yang lalu saya berjanji untuk menerangkan mengapa cash flow kelompok menengah tidak bisa sukses secara finansial. Jawabannya adalah mereka “tidak bisa menggandakan dirinya” untuk mendapatkan uang lebih banyak.
Saat mereka menginginkan tambahan penghasilan, mereka harus menambah jam kerjanya agar mendapatkan tambahan income tersebut. Padahal waktu hanya bisa 24 jam, tidak bisa lebih! Semakin mereka bekerja keras, semakin habis waktunya. Anda paham kan maksud saya kalimat “tidak bisa menggandakan dirinya”?
Mereka terjebak dengan rutinitas yang membuat mereka tidak bisa keluar dari pekerjaannya karena khawatir pendapatannya akan berkurang atau bahkan hilang sama sekali.
Sedangkan jika anda mengikuti cash flow kelompok kaya yaitu anda mempunyai aset, aset itulah yang bekerja buat anda. Aset itulah yang dapat anda gandakan sehingga pendapatan anda bertambah tanpa perlu terjebak dalam kerja keras yang tidak ada habis-habisnya.
Anda bisa mulai membangun usaha sampingan jus buah misalnya. Kemudian anda bisa menggandakan aset anda dengan membangun usaha kedai makan. Kemudian meningkat, anda mulai berinvestasi properti misalnya. Kemudian seterusnya, seterusnya dan bla..bla..bla..
Itulah yang dilakukan orang-orang yang sukses secara finansial. Dan semuanya bisa berjalan tanpa perlu kehadiran anda disana. Hal itu bukan mimpi di siang bolong. Benar-benar semuanya bisa berjalan tanpa harus ada anda di situ. Anda tidak percaya? Coba anda lihat franchise bakso Malang Cak Eko.
Menurut anda, apakah pemiliknya, cak Eko ada di masing-masing cabang bakso yang dia buat? Tentu tidak kan? Anda juga tidak berpikir bahwa cak Eko bisa menggandakan dirinya sendiri sejumlah cabang usaha yang dia buat agar dia bisa berada di semua lokasi usahanya kan? icon smile Rahasia Cara Bagaimana Menjadi Kaya dan Sukses Secara Finansial (Bagian 2)
Lalu jika memang rahasia menjadi kaya sangat sederhana seperti cara di atas,  mengapa banyak orang yang tetap miskin dan tidak sukses secara finansial? Sekali lagi, jawabannya ada pada postingan saya selanjutnya, rahasia cara jika anda ingin kaya dan sukses secara finansial bagian 3. Jangan lewatkan…

Rahasia Cara Bagaimana Menjadi Kaya dan Sukses Secara Finansial (Bagian 3)


Masuk ke pembahasan terakhir mengenai rahasia menjadi kaya dan sukses secara finansial, yaitu menjawab pertanyaan kemarin, “kalau memang rahasianya sesederhana seperti itu, mengapa banyak orang yang tetap miskin dan tidak sukses secara finansial?”.
Seperti biasa, bagi anda yang “ketinggalan beritanya”, silahkan lihat kembali artikel saya tentangrahasia menjadi orang kaya bagian 1 dan rahasia menjadi orang kaya bagian 2.
Nah, jawabannya bisa banyak. Tapi intinya ada beberapa poin penting yang bisa anda pahami dan resapi. Jawaban ini saya dapat dari pelajaran-pelajaran bisnisnya Robert Kiyosaki dalam Rich Dad Series-nya. Ok, kita mulai.
1. Rasa Aman
Kebanyakan para karyawan, setinggi apapun jabatannya, kalau sudah menyangkut masalah uang dan pendapatan, mereka lebih suka rasa aman. Walaupun kelihatannya mereka bekerja keras demi uang, tetap saja bagi mereka rasa aman adalah yang terpenting.
Anda tahu apa itu rasa aman? Rasa aman itu adalah keamanan bahwa setiap bulan selalu mendapatkan gaji tetap. Sehingga daripada mereka memilih menjadi seorang entrepreneur yang kelihatannya beresiko, mereka lebih suka jadi seorang karyawan walaupun ada yang harus dibarter, yaitu kebebasan mereka. Dan imbasnya, mereka tidak akan pernah membangun aset.
2. Takut Gagal dan Takut Kehilangan Uang
Hal yang satu ini adalah penyebab utama mengapa sebagian besar orang tidak bisa menjadi kaya dan sukses secara finansial. Karena takut gagal dan kehilangan uang, orang sering kali bertindak terlalu hati-hati. Saking hati-hatinya, akhirnya mereka memutuskan untuk beli hape seri terbaru daripada mulai belajar berbisnis dan membangun aset.
Mengapa? Karena uangnya jadi barang. Kalau bangun bisnis, belum tentu berhasil. Bisa-bisa malah gagal dan uangnya lenyap. Padahal jika anda ingin sukses secara finansial, hal yang pertama harus anda lakukan adalah mengalahkan rasa takut gagal dan takut akan kehilangan uang.
3. Tidak Bisa Mengalahkan Dorongan Emosional
Anda tahu bahwa perbandingan antara otak emosional dengan otak rasional adalah 24 : 1? Jadi ketika sedang naik, emosi 24 kali lebih kuat daripada pikiran rasional. Lalu apa hubungannya dengan membangun aset? Begini, ambil contoh anda mulai tertarik masalah bisnis online. Kemudian anda sudah berniat menyisihkan sejumlah uang dari gaji anda untuk membeli tiket seminar tentang bisnis online.
Tiba-tiba saat anda sedang jalan-jalan di mall, anda ditawari program kredit motor matic cantik keluaran terbaru dengan uang muka kecil dan angsuran bulanan kecil. Seketika itu juga semua pikiran rasional anda tiba-tiba lenyap tak berbekas berganti otak emosional. Kemudian anda memutuskan menggunakan uang yang anda sisihkan tadi buat kredit motor matic tersebut, bukan buat datang ke seminar.
Berarti emosional anda mengalahkan pikiran rasional anda. Saya seringkali demikian. Jadi sewaktu saya mulai menyisihkan uang untuk membeli buku-buku bisnis, tiba-tiba saya lewat nasi goreng Pak Pur yang lezat dan logika saya terbang keluar jendela. Akhirnya uang yang tadinya mau buat beli buku habis di meja makan nasi goreng Pak Pur nan lezat… icon smile Rahasia Cara Bagaimana Menjadi Kaya dan Sukses Secara Finansial (Bagian 3)
4. Semakin Dewasa Seseorang, Semakin Mahal Mainannya
Penyebab ini masih ada kaitannya dengan yang nomor 3. Banyak sekali orang yang tidak bisa mengendalikan masalah yang satu ini. Dulu waktu kita kecil, kita biasa mainan gundu. Besar sedikit, masuk SMP, mainannya ding dong. SMA, pingin punya motor sport. Kuliah, bawaannya mobil.
Udah kerja, pengen punya rumah, home theater, sepeda gunung harga 20 juta bahkan burung perkutut harga 50 juta. Lha kapan beli asetnya kalau begini? Anda boleh membeli hal-hal tersebut diatas selama tidak bertentangan dengan agama. Tapi sebaiknya, uangnya dari aset yang anda bangun. Bukan dari gaji anda.
5. Tiba-tiba Menjadi Double P, Profesional dan Perfeksionis
Untuk alasan yang kelima ini, sebenarnya mereka sudah menginjak ke langkah yang lebih baik. Mereka sudah sadar bahwa untuk menjadi kaya dan sukses secara finansial, mereka harus membangun aset. Masalahnya adalah, kebanyakan dari mereka ini tiba-tiba terlihat “perfeksionis dan profesional”.
Saat mereka mulai berencana membangun aset, mereka sibuk menghitung-hitung dan menganalisis sebuah bisnis layaknya pakar ekonomi. Pertimbangannya terlalu banyak dan rumit. Akhirnya mereka nggak jalan-jalan karena menunggu tiga hal muncul secara bersamaan. Satu : menemukan orang yang tepat, dua : menemukan peluang yang tepat dan tiga : mempunyai uang yang banyak.
Padahal dalam bisnis dan investasi, hampir-hampir mustahil untuk mengharapkan hal itu datang secara bersamaan. Anda ingin tahu detailnya? Silahkan baca artikel saya mengenai si perfeksionis.
6. Maju Terus Pantang Mundur, Hajar dan Tabrak Semua Bleh
Kalau yang satu ini, kebalikan yang nomor 5. Karena saking pedenya setelah tahu bahwa cara untuk menjadi kaya adalah membangun aset, mereka langsung main hajar ba bi bu tanpa lihat kanan kiri. Alasannya klasik, jangan terlalu kebanyakan mikir. Memang benar mengambil tindakan adalah bagian terpenting dalam memulai membangun sebuah aset.
Tapi tidak mempersiapkan diri untuk belajar dasar-dasar dalam membangun aset bisa berakibat fatal. Contohnya jika aset yang anda bangun adalah sebuah bisnis konvensional, anda perlu membuat apa yang disebut bisnis plan. Jika anda tidak membuatnya, tunggu saja kapan saatnya bisnis yang sedang anda bangun rontok. Saya pernah mengalaminya!
Silahkan anda membaca artikel saya tentang pentingnya rencana bisnis. Eniwei, saya pernah mendapat komentar bahwa terlalu lama membuat perencanaan bisnis bisa membuat kita kehilangan momentum. Itu memang benar.
Tapi dengan anda mempelajari dasar-dasar kepemilikan sebuah bisnis dan menuangkannya ke dalam bisnis plan, insya Allah anda akan mempunyai keahlian kapan saat anda harus “GO” dalam bisnis tanpa harus kehilangan momentum. Walaupun kelihatannya anda terlalu lama dalam membuat sebuah perencanaan bisnis (padahal TIDAK sama sekali). Percayalah!
7. Terakhir, Sifat Pemalas, Mengosongkan Otak di Akhir Pekan
Maksudnya gimana sih? Kok bisa dikatakan pemalas? Seperti ini, banyak orang yang  setelah seminggu full bekerja, akhir pekan digunakan full untuk bermalasan-malasan. Alasannya, itulah gunanya bekerja 6 hari penuh. Satu hari digunakan buat “mengosongkan otak”.
Ini yang paling berat. Anda memang perlu beristirahat di akhir pekan, bersenang-senang dengan keluarga, refreshing, dan lain sebagainya. Tapi bukan berarti anda sama sekali tidak meluangkan waktu untuk mulai belajar bagaimana caranya membangun aset. Tidak harus sehari penuh. Sesenggangnya saja, yang penting konsisten.
Masih banyak penyebab-penyebab lain yang bisa membuat seseorang tidak bisa sukses secara finansial. Diantaranya anda bisa baca artikel saya tentang penyebab kegagalan bisnis baru.
Tapi paling tidak, ketujuh hal diatas bisa anda jadikan acuan mengapa banyak orang yang tahu bahwa untuk menjadi kaya dan sukses secara finansial adalah dengan membangun sebuah aset, tetapi tetap saja tidak banyak orang yang bisa menjadi menjalankannya.
Eniwei,  menurut saya orang yang kaya adalah orang yang  selalu merasa cukup dan bersyukur dengan apa yang  Allah SWT telah berikan. Jadi, apapun hasilnya dari apa yang sudah anda usahakan dan anda kerjakan dalam proses membangun sebuat aset, percayalah bahwa itulah yang terbaik yang Allah berikan kepada anda. Tidak peduli apakah banyak ataukah sedikit rizki yang anda peroleh. Setuju?

Salam Spirit > Goes Soer :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar